Khalifah Edisi 23/Tahun I/2005

Karakter Dasar manusia Juz 19


 

Dalam konsep pengembangan diri, jika seseorang diminta untuk memberikan masukan kepada orang lain tentang kepribadian dalam rangka menjadi yang lebih baik, maka yang pertama kali terucapkan adalah "be your self", jadilah dirimu sendiri. Sebuah ungkapan bahasa inggris yang sudah tentu asing di kalangan masyarakat awam.

 

Lontaran konsep menjadi diri sendiri sebenarnya adalah merupakan proses yang tidak mudah. Butuh ketenangan dalam berpikir dan kebijaksanaan serta niat yang tumbuh dari dalam diri setiap individu untuk sampai ke sana.

 

Demikian juga dalam mempelajari karakter manusia berdasarkan struktur Al Qur’an. Diperlukan pemaharnan yang cukup dalam menterjemahkan variabel yang ada dan mampu menjelaskan karakter yang bersangkutan secara akurat.

 

Khalifah menyadari, dalam menjelaskan karakter manusia berdasarkan juz, masih belum lengkap dan sempurna. Oleh karena itu, dibutuhkan partisipasi dari seseorang yang paham dengan ilmu psikologi dan mau mempelajari dan mendalami karakter manusia berdasarkan Al Qur’an sehingga dapat disinergikan menjadi kesatuan yang utuh.

 

Surah Al Qur’an yang ke 19 adalah surah Maryam. Maryam adalah simbol ketegaran, kemandirian serta keajaiban dari bukti kekuasaan Allah SWT. Keajaiban itu sendiri adalah sebuah misteri yang tidak bisa dinalar oleh akal manusia. Bagaimana mungkin, seorang wanita tanpa seorang laki-laki bisa mengandung dan mempunyai anak, tetapi bagi Allah swt tidak ada yang mustahil di dunia ini.

 

Menurut kisah yang tertulis dalam Al Qur’an, Maryam memiliki pribadi yang mau menerima apapun yang terjadi dalam dirinya.

 

Begitu juga seorang juz 19, ia merupakan sosok yang mau menerima apapun omongan yang baik maupun buruk tentang dirinya. ia enggan untuk berargumentasi. Dengan kata lain, sebisa mungkin menghindari adu mulut untuk sesuatu yang dianggapnya tidak jelas.

 

Bila surah ini yang dominan, ia bisa menjadi penyabar. Namun, dengan kesabarannya ini sering kali lambat dalam menentukan sikap. Ia lebih suka berdiri dalam posisi netral. Kasarnya, mencari selamat.

 

Karena Mariyam adalah wanita, maka seorang juz 19 memiliki perasaan yang sensitif, tidak tegaan dan gemar mendidik.

 

Juz 19 terdiri dari tiga surah, yaitu surah Al Furqan yang merupakan surah pecah artinya terbagi antara juz 18 dan juz 19. Selanjutnya surah As Syu'ara' yang berupa surah penuh pada dan surah An Naml yang berbentuk surah pecah atau terbagi dengan juz 20. Surah yang mengawali juz 19 adalah surah Al Furqan (pembeda) dari ayat 21 sampai 77.

 

Seperti sudah dijelaskan pada edisi yang lalu (karakter juz 18), bahwa Al Furqan dalam hubungannya dengan karakter adalah pada sikapnya yang terlalu banyak pertimbangan yang berakibat pada keragu-raguan dalam mengambil keputusan sehingga terkesan lamban.

 

Namun, ada yang sedikit berbeda dengan juz 19, jika seorang juz 18 diliputi rasa penuh pertimbangan dan bahkan keraguraguan sebelum ia melakukan sesuatu, tidak demikian halnya dengan orang yang berjuz 19, justru sikap tersebut muncul pada saat ia sedang atau telah melakukan sesuatu. Secara tiba-tiba, keraguan menghampirinya ketika sedang melangkah untuk melakukan suatu pekerjaan sehingga membuatnya berpikir kembali.

 

Jumlah total dari ayat surah Al Furqan yang mengisi juz 19 adalah 57 ayat yang merujuk pada surah Al Hadid yang berarti besi. Dalam hal memegang prinsip yang diyakininya benar memang tidak jauh beda dengan juz 18.

 

Kemauan keras mewujudkan keinginannya di mata orang lain memang terkesan ngeyel dan ia memang tipe orang yang agak susah dinasehati. Pendekatan yang tepat untuk mendekati orang yang berjuz 19 adalah pendekatan pandai besi, tempa pelan-pelan sampai ia luluh dan akhirnya bisa kita bentuk sesuai dengan keinginan kita.

 

Surah yang kedua adalah As Syuara' (para penyair), yaitu dari ayat 1 sampai 227. Jika orang yang membawa karakter juz 18 lebih banyak diam dan mengamati serta mengedepankan aksi atau tindakan, lain halnya dengan orang yang berjuz 19 yang lebih banyak berbicara dari pada bekerja. Hal ini terjadi jika surah As Syuara' dominan pada dirinya.

 

Namanya juga penyair, sekalipun ia mempunyai gagasan yang tinggi dan banyak ide, tetap saja ia akan berkutat dalam wilayah verbal. Dengan ungkapan lain, sesuatu rencana atau ide yang biasa, bisa ia poles menjadi ide yang tinggi bahkan muluk-muluk. Singkatnya ia adalah orang yang terobsesi oleh bayangan-bayangan "romantisnya".

 

Layaknya para penyair, dalam menyampaikan maksud tentu sering mempergunakan perumpamaan. Begitu juga dengan orang juz 19, dalam menyampaikan maksudnya sering kali tidak langsung pada tujuan, seringkali menggunakan ungkapan.

 

Total jumlah ayat As Syuara adalah 227, coba kita kurangi dengan jumlah surah Al Qur’an sehingga 227-114=113. Surah yang ke 113 adalah surah Al Falaq (waktu shubuh). Artinya bicaranya orang yang berjuz 19 mudah berubah-rubah dan tidak bisa dipegang, sebagaimana waktu shubuh yang segera pudar dengan terbitnya matahari. Bahkan dalam kondisi tertentu bisa saja ia melanggar sendiri apa yang telah ia katakan.

 

Namun, Maha kuasa Allah SWT yang menciptakan manusia dalam bentuk yang paling bagus, serta memberikan kelebihan beserta kekurangannya. Artinya tiada manusia yang sempurna. Begitu juga dengan karakter juz 19 dan juzjuz yang lain.

 

Jika As Syuara pada juz 19 dominan dan menyebabkan ia lebih banyak berbicara dari pada berbuat. Maka pada juz yang sama, terdapat pula sebuah surah yang mencounter karakter tersebut yaitu surah An Naml (semut).

 

Surah An Naml adalah surah terakhir dari juz 19, yaitu mulai dari ayat 1 sampai 59. Sebaliknya, jika An Naml yang dominan maka orang yang berjuz 19 cenderung menjadi tipe seorang pekerja yang giat dan tangguh.

 

Ia mempunyai mobilitas yang tinggi dan selalu mementingkan gerak atau aktivitas. Ia bisa saja bekerja tak kenal lelah dan waktu. Ada istilah "ada gula, ada semut". Artinya, orang juz 19 memiliki kemampuan untuk mencari dan mendapatkan sesuatu yang bermanfaat baginya.

 

Kalau kita mengamati semut, biasanya selalu bergerak meski produktivitasnya belum jelas. Ada sesuatu dalam dirinya yang mendorong dan membuatnya ingin selalu menyibukkan diri mengerjakan sesuatu. Begitu pula dengan orang yang berjuz 19.

 

Selain itu, semut adalah binatang yang mempunyai kepedulian sosial yang tinggi. Buktinya, mereka acapkali saling "menyapa atau bersalaman" dengan teman sesamanya ketika bertemu. Seorang juz 19 juga menyukai sosialisasi atau korespondensi. ia suka bergaul dan berteman dengan siapa saja, baginya teman adalah sumber informasi yang kelak suatu saat bisa berguna dan bermanfaat baginya.

 

Namun, jangan lupa bahwa semut adalah tipe binatang yang mudah panik. Coba, andaikata kita halangi atau kita putus di tengah semut yang sedang berjalan beriringan, maka kita akan bisa membayangkan apa yang akan terjadi.

 

Benar, semut-semut itu akan tercerai berai tak tentu arah karena panik jalannya kita putus atau halangi. Demikian juga dengan orang yang berjuz 19, mudah panik dalam menghadapi permasalahannya.

 

Subhanallah, tetapi semut juga tipe binatang yang tak kenal putus asa. Jika kita halangi atau coba usir semut walau dengan segala cara, maka ia pun telah menemukan seribu cara untuk menemukan jalannya kembali.

 

Dengan kata lain, ia binatang yang tergolong bandel. Jika kita bisa mengarahkan dengan baik orang yang berjuz 19 maka ia takkan mengenal patah semangat.

 

Sedangkan ayat An Naml yang terdapat pada juz 19 berjumlah 59 ayat. Kalau kita konversikan ke dalam urutan surah Al Qur’an, maka kita akan menemukan surah Al Hasyr yang artinya pengusiran. Orang yang berjuz 19, jika disakiti maka ia akan membalasnya sebagaiamana semut yang akan menggigit jika diinjak. Selanjutnya ia akan cenderung menjaga jarak bahkan menjauhi orang yang telah menyakitinya atau membuatnya kecewa.

 

‘Ain 1

Angkanya adalah 1, 14 (rencana), 3 (THT). Dari kombinasi ketiga angka tersebut menunjukkan bahwa orang yang membawa karakter juz 19 umumnya sangat kritis dalam mengungkapkan pendapat atau pikiran atau bisa juga dalam menanggapi dan mengevaluasi pendapat orang lain sangat jeli.

 

Ia memang berbakat untuk menggali ide-ide baru, gagasan dan idenya memang selalu up to date. Sehingga ia mempunyai kapasitas untuk menjadi seorang konseptor yang baik, tetapi kelemahannya seringkali gagasan atau idenya hanya sekedar di mulut saja, dengan kata lain ia jarang sekali bisa merealisasikannya.

 

Ia juga seorang planner (perencana) yang baik, karena ia selalu mengacu pada aturan main yang berlaku (ain 20). Namun ia lemah dari sisi operasional. Lemah dalam arti tidak prefeksionis, tidak rampung atau sama sekali tidak bisa menangani hal-hal yang bersifat tekhnis dan njelimet.

Apalagi jika hal tersebut tidak sesuai dengan minat atau keinginannya, ia akan ogah-ogahan (ain 39). Wajar, dari kelemahannya ini, ia sering dicap sebagai pembuat masalah di lingkungannya.

 

‘Ain 2

Angkanya adalah 2, 10 (pen-cernaan), 4 (tulang, rangka). Dari kolaborasi angka tersebut, terlihat bahwa orang yang berjuz 19 juga tipe seorang pemikir atau analist yang jeli.

 

Karena kejeliannnya dalam melihat sebuah permasalahan, disisi lain tidak sesuai dengan apa yang ia bicarakan, jangan heran jika di mata orang lain ia dianggap tong kosong nyaring bunyinya.

 

Dari 'ain 2 ini pula bisa diketahui bahwa ia seringkali mengalami kegamangan justru saat ia sedang atau sudah melakukan pekerjaannya. Karena ain 2 masih bertalian dengan `ain 21 (pemikiran ulang). ia mudah lupa dengan apa yang telah diputuskannya atau terhadap rencana yang telah ia buat.

 

‘Ain 3

Angkanya adalah 3, 16 (esensi), 5 (penanganan).. Ketiga angka tersebut memberikan isarat bahwa begitu banyak gagasan atau ide yang bisa muncul dari seorang berjuz 19. Namun seringkali yang ia realisasikan adalah ide yang menurutnya paling penting dan melupakan yang lain yang tidak kalah pentingnya.

 

‘Ain 3 mempunyai hubungan dengan ain 22 (target). Yang selalu dibicarakannya adalah bagaimana mencapai target dalam pekerjaan tertentu, tetapi tidak dibarengi dengan kapasitas yang cukup untuk sampai ke target tersebut.

 

‘Ain 4

Angkanya adalah 4, 17 (estimasi), 6 (hukum, sendi). Orang yang berjuz 19 cenderung tidak mau berlawanan dengan norma atau hukum yang berlaku. Apa yang ia rencanakan selalu mengacu ke sana. Dengan masih bertalian-nya 'ain 4 dengan 'ain 23 membuatnya menjadi seorang yang humanist sekaligus idealis. Apa selalu mengungkapkan apa yang diyakininya benar. Tetapi kadang ia lupa, benar menurut dirinya belum tentu menurut orang lain.

 

‘Ain 5

Angkanya adalah 5 , 9 (hati), 1. Uraian pada 'ain 1 di atas diperjelas oleh kombinasi angka pada 'ain ke 5 ini. Terlihat bahwa penanganan atau pelaksananan dari sebah ide atau gagasan berakhir pada 'ain 1 atau hanya sebatas wacana saja dan bukan sebaliknya. Sekalipun ia memang pandai mencari kaitan atau petunjuk arah dari analisisnya yang lumayan tajam (ain 24)

 

‘Ain 6

Angkanya adalah 6, 24 (kaitan, petunjuk arah), 2. Uraian pada 'ain 5 dikuatkan oleh kolaborasi angka yang terdapat pada ain ke 6. Disi lain, ia juga mempunyai kepedulian terhadap lingkungannya karena 'ain 6 terkait dengan 'ain 25 yang berarti lingkungan.

 

Berdasarkan Halaman

Taktis

Taktis, bisa dipahami dari jumlah ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6. Total jumlahnya adalah 111. Kalau angka tersebut kita subtitusikan ke dalam urutan surah Al Qur’an maka kita akan menemukan surah Al Lahab (kobaran api).

 

Artinya orang yang membawa karakter juz 19 cenderung temperamental dan mudah terpancing oleh situasi. ia bagaikan kobaran api yang menjilat-jilat dan melahab apa yang ada di sekelilingnya tanpa pandang bulu.

 

Negatif/positif

Negatif/positif didapatkan dari menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 7 sampai 13 yaitu 80 ayat. Surah Al Qur’an yang ke 80 adalah Abasa (bermuka masam).

Sekalipun orang yang berjuz 19 suka bergaul dan supel, namun jika ia disakiti atau merasa tidak cocok terhadap seseorang, maka ia tak akan segan untuk menunjukkan sikapnya tersebut dengan tidak menegur atau bahkan tidak menyapanya. Umumnya, masalah yang dipikirkan terpancar dari mimik mukanya.

 

Jalan Keluar

Jalan keluar seorang yang berjuz 19 bisa diketahui dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 14 dan 15 dari juz 19 sendiri yaitu 27 ayat. An naml adalah surah yang ke 27, oleh karena itu etos kerjanya tidak perlu diragukan lagi karena bagaiamanapun juga semut adalah salah satu hewan yang mempunyai mobilitas yang tinggi dan menyukai rutinitas.

 

Dasar

Dasar bisa diketahui dari total ayat yang terdapat pada halaman terakhir pada juz 19 yaitu berjumlah 14 ayat yang merujuk pada surah Ibrahim dalam urutan surah Al Qur’an.

 

Jikalau orang yang berjuz 19 dapat mengendalikan dirinya. Maka bisa ditengarai ia akan akan dapat menyelesaikan masalah-nya secara optimal. Dari surah Ibrahim pula, memberikan gambaran bahwa orang yang berjuz 19 temperamental dan sangat mudah terpancing.

 

Ibrahim ini dapat meredam surah Al Lahab. Sebab, dalam tenangnya gunung berapi terdapat gejolak magma yang luar biasa. Artinya, meski dalam kondisi emosi, seorang juz 19 dapat meredam emosinya tersebut. Jangan salah, sekali waktu meledak, ia dapat merusak dirinya dan lingkungan disekitarnya.

 

Kelemahan Fisik

Kelemahan fisik orang yang membawa karakter juz 19 adalah bagian kepala dan hati atau limpa. Bagian atau organ tubuh yang lain yang juga rentan terkena gangguan kesehatan adalah perut.

 

Kesimpulan

 

Kekurangan

Mempunyai angan-angan yang terlalu tinggi, gemar berkomentar, kalau sudah asik dengan pekerjaanya ia lupa segalanya, ngeyel, susah dinasehati, cuek, benar menurutnya harus benar juga menurut orang lain. Suka memaksakan kehendak.

 

Kelebihan

Mempunyai ide atau gagasan yang actual, menyukai mobilitas dan rutinitas, sabar, tekun, analisis yang tajam, humoris, pantang menyerah dan tidak mudah putus asa.


Back To Index