Karakter Dasar Manusia Juz 20

Tabloid Khalifah Edisi 24/Tahun I/2005


Dalam mengurai karakter berdasarkan Al Quran, pertama kali yang sebaiknya dilakukan adalah merujuk pada urutan Surah Al Quran.

Surah yang ke 20 adalah surah Thaha. Dalam disiplin ilmu Al Quran, surah Thaha tergolong dalam pembahasan tersendiri dalam Bab Muhkam dan Mutasyabih, tepatnya pada bahasan tentang Al Ahruf Al Muqattha'ah fi Awailis Suwar, yaitu huruf-huruf hijaiyyah yang menjadi awal surah. Bab tersebut telah dibahas khalifah dalam rubrik Tarbiyah edisi 16 lalu.

Dikatakan, ulama ahli tafsir berbeda pendapat mengenai makna di balik huruf-huruf hijaiyyah yang menjadi awal surah. Sampai saat ini, tak satupun ulama yang berani memastikan kebenaran pendapatnya atas pemaknaan huruf-huruf tersebut secara objektif.

Sehingga, banyak sekali ayat-ayat dalam Al Quran diterjemahkan hanya "Allah yang tahu". Misalnya Alif lam Ra, Thahaa, Yasin, dan sebagainya. Bahkan ada dua surah yang terdiri dari satu ayat. Yaitu surah Shad dan Qaaf.

Dalam metode struktur Al Quran, Thaha dimaknai sebagai loncatan pemikiran atau perjalanan, tentu hal ini bersifat non psikis. Jelasnya, orang yang membawa karakter juz 20 sering mengalami loncatan pemikiran (kata Thaha terdiri dari huruf Thaa dan Haa,  apabila dilihat dari urutan abjad huruf Hijaiyaah, setelah huruf Thaa langsung loncat ke huruf Haa)

Begitu terlintas di dalam benaknya ia segera merencanakan atau akan melakukan sesuatu. Sebelumnya secara otomatis telah tergambar lebar dipikirannya secara detail dari A sampai Z hal-hal yang harus dilakukannya.

Namun, seringkali rencana-rencana yang telah tergambar dipikirannya tidak bisa dilakukannya secara utuh dan runtut.

Dengan kata lain pola berfikirnya tidak sistematis. Untuk menghindarti hal tu, sebaiknya ia segera menyusunnya secara tertulis, agar tidak lupa dan bisa menjalankannya sesuai rencana.

Ada tiga surah yang terdapat pada juz 20. Pertama surah An Naml yang berarti semut, dari ayat 60 sampai 93. Jadi jumlah ayat surah An Naml yang terdapat pada juz 20 sebanyak 34 ayat.

An Naml adalah simbol mobilitas, etos kerja dan semangat yang menggebu-gebu. Bagaikan semut, orang yang membawa karakter juz 20 slap melakukan pekerjaan apapun untuk ratunya.

Begitu sebaliknya. Ia berbalik menjadi orang yang malas jika atasan atau perusahaan tempatnya bekerja tidak sesuai atau konsisten dengan aturan main yang berlaku di lingkungannya.

Semut juga termasuk binatang yang bandel, betapapun sudah dibersihkan, ia masih tetap ada. Dengan kata lain, ia termasuk orang yang "ngeyel". Bahkan kalau kita menyakitinya ia akan membalas dengan gigitannya yang juga tidak kalah sakitnya.

Total ayat An Naml yang berada di juz 20 sebanyak 34 ayat. Kalau kita subtitusikan angka 34 ke dalam urutan surah Al Quran maka akan didapatkan surah Saba yang berarti kaum yang mencari.

Maknanya, orang yang berjuz 20 jeli menangkap peluang-peluang yang menguntungkannya. Dengan kata lain, dimanapun gula berada, ia akan tetap bisa menemukannya dan dimanapun diletakkan ia akan tetap bisa mengejarnya.

Sayangnya, semut merupakan hewan yang memiliki rasa panik yang tinggi. Coba kita halangi atau kita putus rute semut yang sedang berjalan beriringan. Bisa dibayangkan apa yang bakal terjadi? Benar, awalnya ia akan panik dan kebingungan, namun pada akhirnya ia akan berusaha mencari jalan alternatif lain.

Begitulah kira-kira kondisi psikis orang yang berjuz 20. Saat masalah secara tiba-tiba menghadang di depannya, sulit baginya untuk berpikir jernih. Yang terjadi kepanikan yang justru menambah rumit masalah. Ada baiknya ia mengendalikan emosi dan menenangkan pikirannya dahulu, baru setelah tenang ia dapat terjun kembali.

Surah kedua surah Al Qashash yang berarti cerita-cerita. Bagi orang yang berjuz 20, tidak ada kata singkat dalam menjelaskan sesuatu. Ketika diminta menjelaskan sebuah masalah, secara alami penjelasan akan merembet ke permasalahan lain yang ada kaitannya.

Disisi lain, ia juga menyukai segala sesuatu yang berbau cerita atau sejarah. Semakin banyak cerita dan sejarah yang ia dengar dan baca, semakin banyak pula bahan yang ia dapatkan untuk disampaikan kembali kepada orang-orang di sekelilingnya.

Ia juga jeli menangkap fenomena di sekitar yang mungkin dianggap remeh orang lain. Lalu ia mengemasnya menjadi sebuah bahan pembicaraan yang menarik untuk disampaikan.

Dengan kata lain, orang yang berkarakter juz 20 tidak pernah kehabisan bahan omongan. Andaikata habis, dengan kemampuan alamiahnya bisa dengan mudah mencarinya kembali.

Surah Al Qashash merupakan surah penuh di juz 20. Artinya tidak terpisah dengan juz sebelum dan sesudahnya. Total ayatnya sebanyak 88. Surah Al Quran yang ke 88 adalah Al Ghasyiah, artinya hari pembalasan.

Ini berhubungan dengan karakter semut tadi, ketika ia disakiti, ia akan membalas dengan gigitannya. Ia juga seorang pendendam.

Salah satu kelemahan orang berjuz 20 adalah merasa tahu tentang banyak hal. Karena itu, ia bisa menyanggah apa saja yang menurutnya tidak tepat. Padahal belum tentu apa yang dianggapnya benar itu memang benar. Karena faktor surah inilah bisa menjadikan orang berjuz 20 banyak melakukan sanggahan dan merasa paling tahu.

Surah ketiga Al Ankabut yaitu laba-laba. Laba-laba merupakan binatang yang terkenal dengan jaring-jaringnya. Binatang ini cenderung menunggu setelah ia mengakar dan memasang perangkap dengan jaringnya.

Hal tersebut mencerminkan orang yang membawa karakter juz 20. Ia akan lebih cenderung mengamati dan mencermati ketika berada pada lingkungan baru, namun ia akan mendominasi dan mempengaruhi setelahnya.

Orang yang berjuz 20 juga mempunyai sifat yang sensitif dan halus perasaanya seperti halnya jaring laba-laba yang tipis dan halus. Bahkan cenderung cengeng. Wajar, karena dikatakan dalam salah satu ayat dari Al Ankabut (29) : 41, artinya "dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba andaikata mereka mengetahui."

Bila kita merusak sarang lebah, tentu saja ia tidak akan membangun sarang. Artinya, orang berjuz 20 bisa "mutung" atau ngambek. Bila pekerjaan yang sedang ditangani dan ada orang yang merusaknya, ia enggan untuk memulainya lagi.

Berdasarkan Tanda 'Ain

'Ain 1

Angkanya adalah 1 (otak, pikiran), 8 (darah, jantung), 5 (tangan, penanganan). Dari kombinasi angka itu, orang yang membawa karakter juz 20 selalu mewujudkan apa yang ada dipikirannya. Ia tipe orang yang tidak banyak berbicara kalau tidak perlu, dan akan lebih mengedepankan aspek perbuatan.

Karena 'ain 1 erat kaitannya dengan 'ain 17, yang berarti estimasi, maka bisa ditengarai dalam melakukan suatu pekerjaan, orang berjuz 20 mempunyai landasan dan tujuan tertentu yang mendasarinya. Tak pelak, ia akan bermalas-malasan jika harus melakukan sesuatu yang tidak jelas tujuannya.

Orang yang berjuz 20 akan bersikap yang sama jika sebuah masalah dianggapnya tidak pokok atau urgen, karena ia selalu mengacu pada skala prioritas bahkan untuk membicarakannya pun ia ogah.

Hal ini dilandasai oleh putaran 'ain 1 yang bertemu dengan 'ain 33 yang berarti skala prioritas atas masalah yang dihadapi.

`Ain 2

Angkanya adalah 2 (mata, pengamatan), 16 (inti, dasar), 6 (sendi, syaraf, hukum). Dalam melihat atau menganalisis suatu permasalahan, orang yang membawa karakter juz 20 jeli dan selalu melihat dasar atau intinya. Tak lupa, ia juga memandangnya dari sisi legalitas terhadap norma atau aturan hukum yang berlaku.

Putaran 'ain 2 yang pertama adalah angka 18 yang berarti pertimbangan atau pengkajian. Ia juga tipe orang yang selalu mempertimbangan pandangan-pandangannya. Bahkan terkadang ia diliputi keraguan dalam mengambil keputusan. Inilah yang harus diantisipasi oleh dia. Tak jarang, karena sifat-nya yang satu ini, ia merasakan penyesalan atas tindakan yang telah diputuskannya sendiri.

'Ain 34 merupakan hasil putaran 'ain 2 yang kedua yang berarti keputusan yang diambil. Pada awalnya pertimbangan dan pengkajian selalu mewarnai setiap keputusan yang akan diambilnya, tapi akhirnya ia harus memutuskannya juga. Hal inilah yang kadang menjadi sebuah dilema baginya.

`Ain 3

Angkanya adalah 3 (THT), 11 (tali rasa, perasaan), 7. Untuk pertama kali, ketika berada pada lingkungan yang baru, orang yang membawa karakter juz 20 cenderung tidak agresif dalam hal pembicaraan, sekalipun pada akhirnya "hegemoni"nya berangsur-angsur timbul secara perlahan. Ia akan mengamati dan mencermati dahulu situasi dan kondisi.

Dari putaran 'ain 3, didapatkan angka 19 yaitu penyelesaian masalah. Ia merasa sangat gerah jika mendengar pembicaraan yang tidak jelas juntrungannya alias tidak menyelesaikan masalah. Baginya, tidak perlu bicara jika tidak menyelesaikan masalah.

Angka hasil putaran 'ain yang terakhir adalah 35 yang berarti pengenalan lingkungan secara mendalam dimana masih erat kaitannya dengan 'ain 3 dari segi makna.

Orang yang berjuz 20 tidak asal bicara sebelum ia mengenal lebih jauh lingkungan tempat ia berada.

'Ain 4

Angkanya adalah 4 (tulang, rangka), 13 (kaki), 8 (darah, jantung). 20 (aturan main). Kolaborasi keempat angka itu membuktikan orang yang membawa karakter juz 20 merupakan sosok formalis sejati. Ia akan mengalami gejolak dalam dirinya jika harus melawanaturan yang berlaku atau yang sudah disepakati bersama.

Menurutnya, berlaku hukum sebab akibat yang merupakan makna 'ain 36, angka hasil putaran ain 4. Artinya orang yang melawan aturan atau norma yang berlaku pantas diganjar sesuai dengan perbuatannya, tanpa ampun.

'Ain 5

Angkanya adalah 5 (tangan, penanganan) , 8, 2 (analisis, mata), 21 (pemikiran ulang). Titik klimaks dari pemikiran ulang atau keragu-raguan yang sering menghinggapi orang yang berjuz 20 berada pada titik 'ain ini. Baginya, tidak mudah memutuskan sebuah masalah yang bagi orang lain sepele.

Dengan kata lain, ia memerlukan waktu yang tidak singkat untuk mengambil kebijakan. Tak jarang, keputusannya meleset atau tidak tepat yang mengakibatkan penyesalan di kemudian hari. Hal tersebut diperkuat 'ain 37 yang berarti analisa lanjutan.

Berdasarkan Halaman

Taktis

Taktis, didapatkan dari menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6 pada juz 20, yaitu berjumlah 64 ayat. Kalau angka tersebut kita konversikan ke dalam urutan surah, diperoleh surah At Taghabun, artinya hari ditampakkan kesalahan.

Orang yang berjuz 20 suka menandai atau melakukan pendataan apabila orang-orang di sekelilingnya membuat kesalahan. Sampai kapanpun ia akan selalu mengingat atau senantisa menyindir kesalahan orang yang dianggapnya keterlaluan. Ia juga jeli melihat kesalahan seseorang.

Data-data tersebut sangat berguna sekali sebagai bahan masukan baginya untuk mengambil keputusan. Karenanya, jangan coba membuat kesalahan yang berulang di depannya. Saat bermasalah dengannya, ia akan membongkar atau mengungkit kesalahan-kesalahan tersebut.

Negatif/Positif

Negatif/positif dapat diketahui dari jumlah ayat yang ada pada halaman berikutnya yaitu halaman 7 sampai 13. Total berjumlah 71 ayat. Surah ke 71 adalah Nuh atau keseimbangan.

Dalam berbagai hal, seorang juz 20 selalu berusaha menerapkan keseimbangan. Sebaliknya, bila tidak demikian, maka bisa dipastikan gejolak akan timbul dalam dirinya. Susah tidur dan penyakit-penyakit lain akibat stres mudah menghampirinya.

Seperti halnya kisah Nuh, ia lebih mengedepankan tugas yang diemban ketimbang keluarganya. Ini bisa bernilai positif atau negatif.

Jalan keluar

Untuk memahami jalan keluar harus dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 14 dan 15. Yakni berjumlah 21 ayat. Surah yang ke 21 adalah Al Anbiya (para nabi).

Sebagaimana para Nabi yang hanya bertugas menyampaikan, orang yang berjuz 20 juga dibekali talenta bisa menyampaikan sesuatu kepada orang lain.

Dengan unsur-unsur cerita (Al Qashas) dalam diri-nya, merupakan bekal yang cukup untuk memberi masukan pada orang lain (penasehat). Namun, ia sebatas menyampaikan, selebihnya ia tak peduli, apakah orang tersebut menerima atau tidak.

Makna Al Anbiya pada jalan keluar juz 20 juga merupakan isyarat yang nyata terhadap solusi yang sebaiknya ditempuh jika ia dirundung masalah. Nabi selalu mengembalikan akhir semua perkaranya kepada Allah. Dengan kata lain, ia harus selalu ikhlas dan pasrah.

Dasar

Dasar, merupakan jumlah ayat yang terdapat pada halaman terakhir juz 20 yaitu 10 ayat yang merujuk pada surah Yunus. Yunus dalam metode Struktur Al Quran adalah simbol air. Air adalah zat yang selalu bisa menyesuaikan bentuk ke dalam wadah dan bersifat meresap dan menetralisir zat yang lain. Artinya orang yang berjuz 20 fleksibel dan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Kelemahan Fisik

Kelemahan fisik orang yang membawa karakter juz 20 adalah organ mata dan limpa, hati. Selain itu, bagian perut atau tepatnya di usus kecil.

Pada dasarnya, ia mempunyai ketahanan tubuh atau fisik yang kuat. Namun, jika masalah non fisik selalu menerpanya, ia menjadi sakit-sakitan.

Sebaiknya ia bersikap cuek atau mengabaikan perasaanya terhadap masalah yang dihadapinya sebagai tindakan preventif atau pencegahan.

Kekurangan

Sensitif, kurang percaya diri, cepat mengambil kesimpulan, banyak sanggahan dan merasa paling tahu. Jika norma yang sudah disepakati oleh lingkungan tidak dilaksanakan, ia akan membuat aturan main sendiri, mudah bergaul.

Kelebihan

Sabar menunggu kesempatan, analisis tajam, cepat menangkap dan menyerap informasi, etos kerja dan komitmen yang tinggi, mempunyai skala prioritas, banyak membuat alternatif jalan keluar, jeli menangkap peluang.


Back To Index