Karakter Dasar Manusia Juz 24

Khalifah Edisi 28/Tahun II/2006

 

Selain penguasaan pada variabel Al-Qur’an, khususnya yang terdapat pada format 18 baris, dalam mengurai karakter manusia dengan menggunakan metode struktur Al-Qur’an diperlukan data yang bersifat empiris.

 

Data empiris bisa diperoleh dengan banyak mengamati dan berinteraksi secara langsung dengan orang-orang yang mempunyai juz berbeda-beda.

 

Boleh dikatakan, menjalin silaturahmi antar juz memegang peranan yang tidak kalah penting dalam mengupas karakter secara akurat.

 

Sebagaimana biasa, variabel pertama yang kita jadikan acuan untuk mengulas karakter manusia adalah Surah. Surah yang ke 24 adalah An-Nuur yang berarti cahaya.

 

Cahaya mempunyai sifat menerangi ruang yang berada disekelilingnya, namun ada sekat-sekat tertentu dimana ia tidak bisa menembusnya. Orang yang membawa karakter juz 24 selalu cenderung untuk peduli pada lingkungannya.

 

Jika ia mengalami peristiwa yang baik dalam kehidupannya, maka ia akan berusaha mengajak dan mempengaruhi orang lain untuk meniti jejaknya.

 

Begitu pula sebaliknya jika mengalami sesuatu yang buruk, maka ia akan berusaha menjauhkan orang-orang yang disekelilingnya untuk tidak melakukan apa yang telah dilakukannya.

 

Bisa menerangi lingkungan sekitarnya, belum tentu untuk dirinya sendiri. Jika mempunyai masalah pribadi, justru ia merasa kalut dan bingung. Dengan kata lain ia akan kesulitan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.

 

Surah An-Nuur memiliki jumlah ayat 64. Sedangkan surah ke-64 adalah At Taghabuun, Yang dinampakkan kesalahan. Orang juz 24 jeli melihat kesalahan orang lain.

 

Negatifnya, ia juga paling bisa untuk melihat kejelekan seseorang. Dalam bahasa populernya, ia suka "ngecengin" orang.

 

Surah pertama yang terdapat pada juz 24 adalah Az Zumar[39], yang berarti rombongan-rombongan. Jelas, orang yang membawa karakter juz 24 menyukai sosialisasi dengan lingkungannya, dengan kata lain ia sosok yang supel dan familiar.

 

Entah mengapa, setiap orang yang berada didekatnya serasa telah mengenalnya lama, padahal baru kenal. Begitu pula kepedulian sosialnya juga tinggi.

 

Az Zumar pada juz 24, dimulai dari ayat 32 sampai 75, jadi total 44 ayat yang merujuk pada surah Ad-Dukhaan [QS.44] dalam urutan surah Al-Qur’an. Ad Dukhan berarti asap. Artinya orang yang berjuz 24 pandai menutupi apa yang menjadi keinginannya. Ia memang susah ditebak.

 

Banyak hal yang bisa dijadikan rujukan untuk menjelaskan karakter juz 24 berkenaan dengan kabut / asap. Diantaranya adalah, kewaspadaan. Seorang juz 24 senantisa waspada dalam melihat kondisi dia berada.

 

Ia termasuk orang yang antisipasif. Setiap gerak seseorang tidak akan luput dari pengamatannya. Jadi terkesan ia mudah curiga dengan seseorang. Orang juz 24 juga termasuk lihai dalam menyembunyikan kesalahan atau kekurangan yang ada pada dirinya.

 

Surah berikutnya, Al Mukmin [QS.40], yang berarti orang yang beriman. Pada edisi yang lalu telah kita bahas tentang satu kata yang bentuk mufrad (tunggal) dan jamaknya menjadi nama surah Al-Qur’an, yaitu Al-Mukminun [QS.23] dan Al-Mukmin [QS.40].

 

Orang yang berjuz 24 mudah percaya terhadap orang lain. Selain itu, ia juga menyukai sesuatu yang berbau spiritual. Secara spiritual, ia juga mempunyai kepekaan yang lumayan tinggi. Ia model orang yang tidak hanya pandai berbicara, tapi pandai pula bekerja.

 

Ayat Al-Mukmin yang berada pada juz 24 dimulai dari ayat 1 sampai 85, sehingga total 85 ayat. Kemudian angka 85 disubtitusikan menjadi urutan surah Al-Qur’an yang jatuh pada surah Al-Buruuj [QS.85] yang bermakna gugusan bintang. Orang yang berjuz 24 suka berangan-angan. Selain itu, bicaranya juga tinggi.

 

Surah yang terakhir adalah Fusshilat [QS.41], yang berarti dijelaskan atau diperinci. Orang yang membawa karakter juz 24 dalam menerima atau belajar sesuatu harus jelas dan rinci.

 

Terkadang ia lambat dalam memahami sesuatu bila tidak dijelaskan secara terperinci dan mendetail. Namun bila sudah ia pahami, ia akan susah melupakan hal itu.

 

Dimulai dari ayat 1 sampai 46, jadi total 46 ayat. Surah ke 46 yaitu Al Ahqaaf, yang artinya bukit-bukit pasir. Biasanya bukit pasir mudah berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain mengikuti angin yang menerpanya.

 

Tidak jauh beda dengan orang yang membawa karakter juz 24, ia mudah terbawa dan terpengaruh suasana dan memang secara psikologis, ia labil.

 

Disisi lain, meski sepertinya ia mudah mengikuti "arus" layaknya tidak punya pendirian, namun itulah strategi dia untuk melihat dan belajar. Begitulah cara dia berkamuflase.

 

Berdasarkan Tanda ‘Ain

‘Ain 1

Angkanya adalah 1 (otak), 10 (perut, pencernaan), 4 (tulang, rangka). Dari kombinasi ketiga angka tersebut dapat dipahami bahwa orang yang membawa karakter juz 24 selalu berpikir runtut atau sistematis.

 

Selain itu, ia adalah tipe orang yang normatif dalam berpikir. Artinya ia setuju dengan hasil-hasil pemikiran yang sudah mapan, karena ‘ain 1 masih berkaitan dengan ‘ain 20 yang berarti aturan main. Namun sayangnya, ia tipe orang yang mengikuti mod termasuk dalam masalah berpikir.

 

Namun, karena pengaruh ‘ain 20 ini membuatnya setiap aturan yang dimilikinya harus juga diikuti oleh orang lain.

 

‘Ain 2

Angkanya adalah 2 (mata, pandangan), 11 (tali rasa, perasaan), 5 (tangan, penanganan). Kolaborasi angka-angka tersebut membuat orang yang berjuz 24 mudah tersentuh dengan apa yang dilihatnya dan selalu ingin berbuat sesuatu untuk menyikapinya.

 

Ia juga tipe orang yang kurang tegas dalam melihat sebuah permasalahan. Ia cenderung melihat bahkan terfokus pada kaitan permasalahan yang sedang dihadapinya dengan masalah yang lain dan lupa dengan masalah inti. Hal ini bisa dimaklumi, karena ‘ain 2 berhubungan dengan ‘ain 21 yang berarti pemikiran ulang.

 

 

Kaitan ‘ain 39 dengan ‘ain 2 mempengaruhi cara pandangnya dalam memandang sebuah persoalan. Baginya, persoalan yang sedang terjadi, tak lepas dari kaitan dan sebab akibat dari persoalan yang lain.

 

‘Ain 3

Angkanya adalah 3 (THT), 11 (tali rasa, perasaan), 6 (syaraf, hukum). Perpaduan tiga angka tersebut merupakan isyarat bahwa orang yang berjuz 24 tak hanya mudah tersentuh dengan apa yang dilihatnya, apa yang didengarnya pun bisa membuat perasaannya tersentuh. Dengan kata lain, ia tipe orang yang mudah berempati terhadap orang lain.

 

Dalam berbicara, ia selalu melihat situasi dan kondisi, tidak asal bicara. Dalam hal ini, perasaanya yang bermain. Dengan bergabungnya ‘ain 22 dengan ‘ain 3, pembicaraanya pun terarah dan mengacu pada tujuan tertentu dan tidak ngalor ngidul.

 

Sisi lainya, ia termasuk orang yang berbicara sekehendak hatinya. Terkadang gaya bicaranya yang ceplas-ceplos bisa menyinggung perasaan orang lain bila tidak mengenal dia dengan baik.

 

‘Ain 4

Angkanya adalah 4 (tulang, rangka), 7 (paru), 7 (sistem respirasi). Bertaliannya ‘ain 4 dengan ‘ain 7 dua kali membuktikan bahwa orang yang berjuz 24 dalam menyusun kerangka berfikir ia sangat membutuhkan masukan dari beberapa pihak.

 

Secara psikologis, ia tipe orang yang tidak bertele-tele dan tidak pula banyak mempunyai rencana. Untuknya, apa yang ada dihadapannya, itulah yang dilakukannya.

 

Dari sini, kelihatan kalau ia bukan seorang yang gemar berolah pikir. ‘Ain 4 masih berkaitan erat dengan ‘ain 23. Artinya Ia juga orang yang selalu ingin diperhatikan.

 

‘Ain 5

Angkanya adalah 5 (tangan), 5 (penanganan), 8 (darah, jantung). Terulangnya ‘ain 5 dua kali merupakan penegasan bahwa orang yang berjuz 24 tidak banyak bicara. Ia lakukan segera apa yang ada di depan mata.

 

‘Ain 5 masih berhubungan dengan ‘ain 24. Dalam melakukan sesuatu, ia pandai mencari kaitan dengan permasalahan yang lain sehingga semakin lengkap. Namun, tak jarang justru membuatnya repot sendiri.

Berdasarkan Halaman

 

Taktis

Taktis, dapat dipahami dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6 pada juz 24 yaitu berjumlah 65 ayat.

 

Kalau kita konversikan kedalam urutan surah Al-Qur’an maka kita akan mendapatkan surah At-Thalaaq [QS.65] yang artinya talak. Surah ini merupakan isyarat bagaimana menghadapi orang yang membawa karakter juz 24.

 

Sesuai dengan artinya, menghadapinya harus tegas namun bertahap sebagaimana talak yang tegas dan tidak boleh main-main dan terbagi menjadi beberapa tahapan, raj’i 1, raj’l 2, dan talak bain kubra (talak 3), mengingat karakternya yang labil dan mudah berubah, maka harus dipakai pendekatan yang sedikit agak frontal.

 

Pengaruh surah ini membuatnya menjadi seorang yang tegas dan tidak bermain-main dalam mengambil sikap atau keputusan. Apalagi keputusan tersebut sudah jatuh pada "talak tiga".

 

Jumlah ayat dari surah Ath ThalaAq adalah 12 ayat. ‘Ain ke-12 ini memilki arti ambisi, motifasi dan nafsu. Hal inilah yang membuatnya menjadi seorang yang temperamental.

 

Negatif/Positif

Negatif/Positif, didapat dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman berikutnya yaitu 7 sampai 13 yang berjumlah 79. Surah yang ke 79 adalah An Naazi’aat, artinya malaikat pencabut. Orang yang membawa karakter juz 24 ketika tidak menyukai sesuatu maka ia akan selamanya tidak menyukainya.

 

Baginya, pantang untuk mencabut apa yang sudah menjadi keputusannya. "Sekali pedang terhunus pantang untuk disarungkan" itulah ungkapan yang tepat baginya.

 

Jalan Keluar

Jalan keluar, dapat diketahui dengan menghitung ayat yang terdapat pada halaman 14 dan 15, yaitu total 22 ayat. Al Hajj merupakan surah yang ke 22 yang artinya haji.

 

Dalam metode struktur Al-Qur’an, Al Hajj dimaknai sebagai titik puncak, tujuan, dan target. Hal ini berdasarkan posisi haji yang menempati urutan terakhir (klimaks, puncak) rukun islam.

 

Bisa jadi, ini merupakan sebuah petunjuk bagi orang yang berjuz 24 dalam menyelesaikan masalahnya. Artinya ia harus mempunyai dan membuat target tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya. Baginya segala sesuatu harus sempurna

 

Al Hajj berjumlah ayat 78. Surah ke-78 adalah An Nabaa, artinya berita besar. Ia juga memiliki kemampuan untuk membuat berita yang sederhana menjadi sesuatu yang luar biasa. Sebaliknya, ia juga mudah terpengaruh oleh berita besar yang tidak jelas asal-usulnya.

 

Dasar.

Dasar, merupakan jumlah ayat pada halaman terakhir juz 24, yaitu berjumlah 9 ayat. Surah ke 9 adalah At Taubah (pengampunan).

 

Pada dasarnya, orang yang berjuz 24 tipe orang yang lapang dada. Sekalipun orang telah berbuat tidak baik padanya, ia tetap bisa memakluminya dan memaafkannya.

 

Namun, jangan sekali-kali membuat kesalahan padanya. Bila itu terjadi, jangankan untuk menyapa, melihat pun ia enggan.

 

Kelemahan Fisik

Kelemahan fisik orang yang membawa karakter juz 24 terletak pada organ mata dan tulang atau rangka. Bagian tubuh lain yang rentan terkena gangguan kesehatan adalah persendian (syaraf) dan tangan.

 

Ia tipe orang yang tidak bisa bekerja kasar atau terlalu berat. Ia mudah terserang pegalpegal atau capek, terutama pada bagian lengan sebelah kiri dan pada bagian tungkai atau kaki.

 

Kelemahan

Temperamental, suka membentuk seseorang sesuai dengan kehendaknya, Terlalu peduli pada orang lain dan kurang memikirkan dirinya sendiri, tidak menerima dan melakukan sesuatu sebelum jelas sehingga terkesan rewel, suka mencela kekurangan seseorang.

 

Kelebihan

Tegas, pantang menarik omongan, familiar dan supel serta pandai pergaul, empati dan kepedulian sosial tinggi, pandai menutupi kelemahan.

 

 

Back To Index