Karakter Dasar Manusia Juz 30

Khalifah – Edisi 34/Tahun II/2006


 

Juz terakhir Al Quran ini mengandung surah terbanyak dibanding juz-juz yang lain. Artinya orang yang membawa karakter juz 30 mempunyai multi karakter.

 

Lambang huruf hijaiyyahnya Yaa, yang berarti inti, kandungan, dasar. Huruf Yaa merupakan huruf yang dinamis dan paling muncul dan berbaur dengan huruf lain membentuk sebuah kata. Begitu pula dengan karakter orang yang berjuz 30, dinamis dan bisa berbaur dengan siapa saja, namun yang harus diwaspadai adalah pengaruh atau dampak dari lingkungan. Dengan ungkapan lain, ia mudah terpengaruh oleh lingkungannya. Karena, huruf Yaa cenderung mengikuti gerak huruf yang ada sebelum dan sesudahnya, berbeda dengan alif.

 

Orang yang membawa karakter juz 30 dalam menghadapi segala hal tidak banyak komentar atau bicara dan langsung kepada inti permasalahannya. Boleh dikatakan ia "to the point", orangnya. Namun, bila sudah berbicara sepertinya ia tak pernah kehabisan kata. Sampai-sampai orang lain tidak diberikan kesempatan.

 

Juz 30 memiliki surah terbanyak. Tapi ayatnya pendek-pendek dan mudah dilafalkan serta cukup mengakomodir contoh bacaan pada kaidah-kaidah tajwid, sehingga memudahkan bagi orang yang baru belajar membaca Al Quran. Itulah alasan kenapa juz 30 selalu dijadikan patokan belajar Al Quran tahap dasar. Hal ini juga menggambarkan karekter orang juz 30, kadang kala ia tidak mau berfikir panjang. Cepat mengambil keputusan, yang kadang kala keputusan itu justru merugikan dirinya.

 

Berdasarkan Surah

Ada 37 surah yang mengisi juz 30. Surah ke-1, An Naba' (78), artinya berita besar Orang yang berjuz 30 tidak pernah kehabisan bahan omongan. Dengan kata lain, ada saja yang dibicarakannya.

 

Jika surah ini dominan, maka ia tak jarang suka membesar-besarkan masalah yang sepele dan suka mendramatisir sesuatu ia pandai mengemas sesuatu yang sebenarnya tidak menarik untuk disampaikan menjadi menarik, hal ini bisa negatif dan positif. Ia bisa menghembuskan sesuatu yang biasa menjadi luar biasa.

 

Surah ke-2 An Nazi'aat (79) yang berarti malaikat pencabut. Orang yang berjuz 30 jika sudah merasa cocok dan menyenang sesuatu, maka ia tidak akan berpaling darinya. Begitu pula bila membenci sesuatu, apapun yang berhubungan dengan apa yang ia benci, ia tidak akan menyukai. Terlebih sesuatu yang menyangkut harga dirinya.

 

Apabila surah ini dominan pada orang yang berjuz 30, ada baiknya ia merubah sedikit demi sedikit sebagaimana yang diisyaratkan oleh jumlah ayat An Nazi'at, yaitu dari ayat 1 sampai 46 yang merujuk pada surah Al Ahqaaf, artinya bukit-bukit pasir. Secara simbolik, bukit pasir mengisyaratkan sebuah perubahan.

 

Hadis Nabi SAW yang mengatakan: "cintai atau senangilah segala sesuatu secara biasa-biasa saja, siapa tahu dikemudian hari (berubah) menjadi sesuatu yang kamu benci (musuh), dan bencilah sesuatu secara biasa-biasa saja, siapa tahu dikemudian hari (berubah) menjadi sesuatu yang kamu senangi atau cintai".

 

Surah ke-3, Abasa (80), artinya orang yang bermuka masam. Boleh dikatakan, jika orang yang berjuz 30 tidak menyukai sesuatu, maka untuk mendengar saja ogah. Perasaan hatinya dapat terpancar dari mimik mukanya.

 

Sebaiknya, ia melakukan "silaturahmi" untuk melakukan klarifikasi dan menjelaskan duduk perkaranya, kenapa sampai timbul rasa tidak suka. Isyarat ini jelas tersirat dari jumlah ayat Abasa, yaitu dari 1 sampai 42 yang tersubtitusi As Syuura (musyawarah) dalam urutan surah.

 

Surah yang ke-4, At Takwiir (81), artinya menggulung. Orang yang berjuz 30 memiliki potensi apa yang ia katakan mudah diterima oleh orang lain. Dalam konteks menjalankan sebuah peraturan, ia juga sangat tegas. Baginya siapapun yang melanggar harus ditindak tanpa pandang bulu. Disisi lain, terkadang ia merasa tidak percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya, karena ayat At Takwir berjumlah 29. Surah yang ke 29 Al Ankabut.

 

Surah yang ke-5, Al Infithar (82), artinya terbelah atau ledakan. Orang yang berjuz 30 dinamis dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Jika ia wanita, maka ia akan memakai pendekatan "keibuan" dalam beinteraksi. Hal ini bisa dipahami dari jumlah ayat surah Al Infithar, yaitu 19. Surah yang ke 19 Maryam. Karena Al Infithar juga bermakna ledakan, dalam berbicara sering kali meledak-ledak dan sampai kita susah untuk mengendalikannya.

 

Surah yang ke-6, Al Muthaffifin (83), artinya orang yang berbuat curang. Orang yang berjuz 30 pandai berstrategi. Secara naluriah, ia mengetahui bagaimana cara menghadapi setiap orang. Hal ini dilatarbelakangi oleh motivasinya yang kuat untuk selalu bersikap "empati" terhadap semua orang, karena ayat surah Al Muthaffifin berjumlah 36 ayat (Surah Yasin). Bila sifat ini dominan, ia akan melakukan apa saja untuk mencapai apa yang diinginkannya.

 

Surah yang ke-7, Al Insyiqaq (84), artinya terbelah. Dikatakan bahwa karakter juz 30 merupakan refleksi dari karakter 29 juz lainnya. Artinya, secara kapasitas, ia bisa bergaul dengan siapa saja dan berbaur dengan karakter orang yang dihadapinya sehingga ia bisa merasakan seperti apa yang dirasakan oleh orang yang dihadapinya.

 

Dari rasa empati yang tinggi terhadap orang lain dan kepedulian yang mendalam, ia dapat mengidentifikasi masalah dengan baik , sebab jumlah ayat Al Insyiqaq berjumlah 25 (Al Furqan).

 

Kemampuannya membantu memecahkan masalah orang lain sering dianggap remeh oleh orang-orang di sekelilingnya. lni bisa terlihat pada surah yang ke-8 Al Buruuj (85), artinya gugusan bintang. Selain itu, is juga sering berangan-angan terlalu tinggi dan over estimate (terlalu optipis dalam melihat sesuatu), karena jumlah ayat Al Buruuj adalah 22 ayat (surah ke-22 ialah Al Hajj).

 

Surah ke-9, At Thariq (86), artinya yang datang dimalam hari. Jumlah ayatnya 17 yang merujuk pada surah Al Isra. Antara makna surah dengan jumlah ayat yang disubtitusikan kedalam urutan surah saling berkaitan. Al Isra sendiri berarti perjalankan di waktu malam. Bisa jadi ini merupakan sebuah isyarat bahwa orang yang membawa karakter juz 30 harus banyak menggunakan waktu malamnya sebaik mungkin demi mencapai kesimbangan hidup. Kedua surah tersebut juga merupakan bukti unsur spiritualitas mengalir deras dalam dirinya.

 

Memang terkadang orang yang berjuz 30 bicaranya tinggi dan cenderung tidak mau mengalah. Wajar, surah berikutnya yang ke10 Al Ala (87), berarti tempat tertinggi. Bila surah ini dominan, is akan menjadi seseorang yang sombong. Seolah-olah semua sudah diketahuinya.

 

Ia juga memiliki sifat yang destruktif (merusak). Jika kepentingannya diusik, Ia berpotensi untuk mengacak-acak tatanan yang sudah ada. Lebih baik hancur bersama-sama dari pada kita yang hancur. Sifat ini berkaitan dengan kemampuannya membungkus maksud dan tujuan dalam rangka berstrategi. Karakter ini merupakan pengaruh surah Al Ghasyiah (surah ke-88).

 

Ia juga menyukai hal-hal baru dan perubahan dalam segala hal. Oleh sebab itu, is cepat bosan. Surah yang ke-12 Al Fajr (89) dengan jumlah ayat 30 (Ar Ruum) merupakan indikasinya. Ketika rasa bosannya timbul, jangan coba untuk memaksanya, bisa dipastikan ia akan mencak-mencak.

 

Surah ke-13, Al Balad (90), artinya negeri dengan jumlah ayat 20 (Thaha) Layaknya sebuah Negara, mempunyai tatanan dan aturan main, begitu pula dengan orang yang berjuz 30, konsisten dengan peraturan. Negatifnya, jika ia amati peraturan sudah tidak layak lagi, maka ia akan membuat peraturan sendiri atau dengan kata lain ia akan berbuat seenak perutnya sendiri.

 

Ia ingin selalu memberi penerangan pada orang-orang disekelilingnya layaknya matahari. As Syams (91) dengan jumlah ayat 15 (Al Hijr), merupakan surah ke-14 pada juz 30. Namun terkadang ia memaksakan pendapatnya untuk diikuti oleh orang lain.

 

Orang yang berjuz 30 adalah sosok misterius sebagaimana malam dengan segala sesuatu yang ada dibalik gelapnya. Terbukti dari keberadaan Al Lail (92) dengan jumlah ayat 21 (Al Anbiya), adalah surah ke-15 pada juz 30. Para Nabi juga lazim menggunakan waktu malam hari untuk melakukan munajat dan mendekatkan diri pada Sang Pencipta.

 

Surah ke-16, Ad Dhuha (93) dengan jumlah ayat 11 (Hud). Artinya orang yang berjuz 30 pantang menyerah dalam mencapai tujuannya dan bisa memotivasi dirinya sendiri. Didukung dengan unsur Al Anfaal (surah ke 8) yang merupakan jumlah ayat berikutnya yaitu Al Insyirah atau Alam Nasyrah (94) dan At Tiin (95), Al Bayyinah, Az Zalzalah, At Takatsur.

 

Surah ke-17, Al Insyirah (94), artinya melapangkan atau pencerahan. Seperti sudah dijelaskan diawal, orang yang berjuz 30 ingin selalu memberi "sesuatu" yang positif pada orang lain.

 

Surah ke-18, At Tiin (95), artinya buah tin. Orang yang berjuz 30 bisa menjadi seperti buah tin yang manis dan bermanfaat bagi orang lain. Surah ini bisa menjadi pemicu semangatnya. Tapi, buah ini akan bisa dirasakan bila melalui proses tekanan. Semakin banyak tekanan yang dihadapi orang juz 30, semakin matang dalam menghadapi masalah.

 

Surah ke-19 Al Alaq (96) 1 sampai 19 (Maryam). Maknanya, secara fitrah dan empiris, jika is berjenis kelamin perempuan, memiliki potensi untuk menjadi istri yang "waluud" yaitu bisa melahirkan banyak anak dan selanjutnya menjadi ibu yang baik bagi mereka. Disisi lain, ia selalu melihat sesuatu berdasarkan inti permasalahannya.

 

Surah ke-20, Al Qadr (97) dengan jumlah ayat 5 (Al Maidah) memberikan isyarat bahwa orang yang berjuz 30 bisa menerima apa adanya dan tidak terlalu neko-neko. la juga tidak suka berspekulasi. Baginya, bicara sesuatu harus ada buktinya. Sifat ini merupakan pengaruh dari surah Al Bayyinah  (98), urutan surah ke-21.

 

Surah berikutnya yang ke-22, Az Zalzalah (99), artinya kegoncangan. Orang yang berjuz 30 kadangkala mengalami semacam "kegoncangan" jika apa yang menjadi keinginannya tidak tersalurkan dengan baik.

 

Surah ke-23, Al ‘Adiyaat (100) dengan jumlah ayat 11 (Yunus). Orang yang berjuz 30 ingin selalu mencapai tujuannya dengan cepat. Terkadang ia lupa, bahwa segala sesuatu tidak dapat dicapai serta merta melainkan harus melalui sebuah proses.

 

Al Qari'ah (101) berayat 11 (Yunus) adalah surah ke-24, merupakan penegasan dari surah-surah sebelumnya yang berarti Kiamat (kehancuran, destruktui).

Orang yang berjuz 30 menyukai sesuatu yang gemerlap (harta). Seringkali ia merasa sangat kehilangan sampai berhari-hari ketika ada barang miliknya hilang. Menariknya, At Takatsur (mengumpulkan dan memperbanyak harta) surah yang ke-25 jumlah ayatnya 8, yaitu surah Al Anfal (harta rampasan perang), berbicara tentang harta juga.

 

Surah ke-26 Al ‘Ashr (103), artinya masa. Orang yang berjuz 30 jika telah asik dengan pekerjaanya, ia akan lupa segalanya. Surah ke-27 Al Humazah (104), artinya pengumpat. Orang yang berjuz 30 akan mengatakan apa adanya, sekalipun kata-katanya menyinggung perasaan orang lain. la juga suka berkomentar terhadap apa yang dilakukan orang lain.

 

Surah yang ke-28 Al Fill (105), artinya gajah. Orang yang berjuz 30 kadang- kadang letoy dan lambat dalam menyikapi sesuatu. Surah yang ke-29 Al Quraisy (106), artinya kaum Quraisy. Orang yang berjuz 30 memiliki bakat pada bidang perniagaan. la juga pandai bernegosiasi.

Surah yang ke-30, Al Ma'uun ( 107), artinya barang yang berguna. Orang yang berjuz 30 suka mengkoleksi sesuatu yang mungkin bagi orang lain tidak menarik. Surah yang ke-31 Al Kautsar (108), telaga Kautsar. Orang yang berjuz 30 mempunyai potensi untuk memberikan nasehat atau kata-kata yang sejuk bagi orang lain. Dengan kata lain, apa yang ia katakan mudah dipercaya orang.

 

Namun, terkadang ia suka menyembunyikan sesuatu yang seharusnya disampaikan kepada orang lain, karena surah yang ke-32 Al Kafiruun (109). Sayangnya, ketika bergaul ia cenderung menganggap sebuah permainan, sehingga akhirnya harus ada yang menang dan kalah, karena surah yang ke 33 An Nasr (110).

la juga bersikap temperamental dan mudah terpancing emosinya, karena surah yang ke-34 Al Lahab (111), artinya gejolak api. Surah yang ke 35 Al Ikhlas (112). Artinya ikhlas (bertauhid). Orang yang berjuz 30 disisi lain sangat pengertian. Surah yang ke-36 Al Falaq (113) artinya waktu shubuh. la juga tipe orang yang bersemangat dalam melakukan sesuatu. Surah yang ke-37 An Naas (114), artinya manusia. la tidak mengalami masalah dalam hal bersosialisasi dengan siapa saja.

 

Berdasarkan Halaman

Taktis

Taktis, dapat diketahui dari jumlah ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6 .pada juz 30. Total berjumlah 94 ayat. Kalau kita subtitusikan angka 94 dalam urutan surah Al Quran, maka kita akan dapatkan surah Al lnsyirah.

 

Maknanya, orang yang membawa karakter juz 30 mempunyai kapasitas untuk memberikan pencerahan kepada orang lain dan membantu menyelesaikan masalah mereka. Oleh sebab itu, ia sangat berbakat menjadi seorang konsultan.

 

Negatif/Positif

Negatif/positif, dipahami dari jumlah ayat yang terdapat pada halaman 7 sampai 13, yaitu 91 ayat yang merujuk pada surah As Syams (matahari). Artinya orang yang berjuz 30 suka memaksakan kehendak pada orang lain.

 

Jalan Keluar

Jalan keluar, bagaimana cara orang yang berjuz 30 menyelesaikan masalahnya, tersirat pada jumlah ayat yang terdapat pada halaman 14 dan 15, yaitu 48 ayat. Surah ke 48 Al fath (pembukaan). Artinya ia selalu banyak ide dan gagasan baru.

Boleh dikatakan dalam mencari terobosan-terobosan baru, ialah ahlinya. la pantang menyerah. Tapi kadang kala pengaruh surah inilah yang membuatnya ingin menang sendiri.

 

Dasar

Pada dasarnya, orang yang berjuz 30 menganut paham hitam dan putih dalam melihat sebuah permasalahan. Karakter dasar ini tersirat pada jumlah ayat pda halaman terakhir juz 30, yaitu 25 yang merupakan surah Al Furqan (pembeda). Dalam pandangannya, sebuah permasalahan harus dilihat dari sisi benar atau salah. Surah ini juga yang membuatnya sering dihadapkan pada kondisi dilematis.

 

Kelemahan Fisik

Kelemahan fisik orang yang berjuz 30 terletak pada organ THT. Selain itu, organ lain yang rentan terkena gangguan kesehatan adalah jantung dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan darah. Organ lain yang rentan terkena gangguan kesehatan adalah lambung.

 

Kekurangan

Suka memaksakan kehendak pada orang lain, ingin menang sendiri dan merasa paling benar, susah menyembunyikan perasaan, suka terburu-buru atau tidak sabar, mudah terbawa suasana, cepat bosan, temperamental.

 

Kelebihan

Sosial, daya spriritualitas tinggi, loyal, pandai beradaptasi, cepat dan tanggap menghadapi masalah, dinamis, pandai bernegosiasi, bisa memberikan pencerahan kepada orang lain, ahli mencari terobosan baru.

 


 

BACK TO INDEX