Karakter Dasar Juz 18

Tabloid Khalifah Edisi 22/ahun I/2005


 Surah yang ke-18 adalah surah Al Kahfi yang berarti gua. Sebagaimana layaknya gua yang terdiri dari unsur batu, orang yang membawa karakter juz 18 mempunyai maupun menilai seseorang.

 

Selain itu, lorong-lorong yang gelap dan licin membuatnya menjadi sosok yang misterius dan tertutup serta tidak mudah mengungkapkan uneg-uneg dan kemauannya kepada orang lain.

 

Jika seseorang masuk ke dalam gua, harus siap dengan kejutan-kejutan yang akan terjadi. Begitu juga bila kita mencoba mengenal orang juz 18. Sering kali kita akan menemukan kejutan yang tidak pernah diduga sebelumnya. Sampai-sampai kita tidak akan menyangka bahwa seorang juz 18 akan seperti yang kita duga sebelumnya.

 

Ada tiga surah yang mengisi juz 18. Pertama adalah surah Al-Mukminun yang berarti orang-orang yang beriman. Dalam Al Qur’an, ada beberapa nama surah yang lafalnya berbentuk mufrad (tunggal) dan Jama' (banyak) masing-masing menjadi surah tersendiri. Salah satunya adalah surah Al Mukmin (40) yang merupakan bentuk tunggal artinya orang yang beriman dan surah Al Mukminun (23), berbentuk jama' yang berarti orang-orang yang beriman.

 

Nah, penamaan surah Al Qur’an yang mengambil satu kata menjadi surah yang berbeda dalam bentuk tunggal dan jama' merupakan sebuah indikasi bahwa ada makna atau pesan yang hendak disampaikan.

 

Berikut akan diulas penjelasannya dalam konteks mengurai karakter manusia berdasarkan metode struktur Al Qur’an.

 

Salah satu makna yang bisa ditangkap dari fenomena tersebut adalah penegasan, bisa dan sisi makna, bisa juga dari sisi kapasitas atau jumlah. Dari sisi kapasitas memang sudah bisa terlihat dari bentuk lafalnya, namun dari sisi makna, perlu sedikit kejelian untuk meraba dan akhirnya menemukannya.

 

Derajat tertinggi dalam spiritualitas islam adalah mukmin. Ingat, ketika Rasulullah saw dititahkan Allah SWT untuk menegur beberapa orang suku badui (tinggal di pegunungan dan pelosok) yang mengatakan bahwa mereka telah beriman.

 

Allah SWT menyangkalnya (dengan tujuan menjelaskan) lewat lisan Rasul-Nya yang di-abadikan dalam Al Qur’an QS.AI Hujurat (49): "orang-orang Arab badui itupun berkata : "kami telah beriman ", katakanlah (kepada mereka): " kalian belum beriman, tetapi kata-kanlah kami telah tunduk (muslim).....".

 

Dari potongan ayat di atas, bisa dipahami bahwa untuk mencapai derajat mukmin tidak semudah yang kita bayangkan. Ada kriteria tertentu agar seseorang bisa mencapai derajat tersebut.

 

Salah satunya adalah lanjutan dari ayat di atas pada surah yang sama yaitu ayat 15, "orang –orang yang beriman adalah orang-orang yang beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya (dengan menjalani segala perintahNya dan menjauhi laranganNya), lalu mereka tidak ragu-ragu (dengan keyakinannya) dan mereka berjuang dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah, merekalah orang-orang yang benar."

 

Sebuah kriteria yang ideal yang seharusnya ada dalam diri orang yang berjuz 18. Bukan berarti karakter juz yang lain tidak perlu mengacu pada sifat-sifat yang terkandung dalam ayat di atas, tetapi orang yang membawa karakter juz 18 mempunyai peluang yang lebih banyak dengan eksistensi surah Al Mu'minun pada juz tersebut secara penuh dan tidak terbagi dengan juz yang lain.

 

Gambaran dari Al Mu'minuun adalah orang yang berakal. Artinya, ia termasuk seseorang yang gemar berolah fikir.

 

Baginya, segala sesuatu harus bisa diterima oleh akalnya. Karena berhubungan dengan goa (Al Kahfi), kadang kala cara berfikirnya susah ditebak, terlalu "njlimet" dan terkesan kaku. Tidak jarang ia memaksakan pemikirannya kepada orang lain.

 

Hubungannya dengan karakter orang yang berjuz 18, biasanya ia cenderung pendiam dan lebih banyak mengamati jika berada dalam lingkungan barunya, tetapi sebenarnya dalam dirinya tersimpan keinginan untuk menjadi pusat perhatian orang-orang yang di sekelilingnya.

 

Total ayat surah Al Mukminun adalah 118. Kalau kita menerapkan teori putaran surah yaitu dengan cara mengurangkan jumlah ayat surah Al Mukminun dengan jumlah surah Al Qur’an, maka kita akan mendapatkan 118-114=4. Selanjutnya angka 4 kita subtitusikan ke dalam urutan surah Al Qur’an.

 

Surah yang ke 4 adalah An Nisa (wanita). Umumnya orang yang berjuz 18 telaten dan rapih serta teliti dalam mengerjakan sesuatu. ia juga mempunyai sifat yang manja. Selain itu, hal ini juga bisa menjadi kelemahan seorang juz 18. ia mudah terpengaruh oleh wanita.

 

Surah yang kedua adalah An Nuur (cahaya). Sesuai dengan fugsinya, cahaya berguna untuk menerangi tempat yang gelap. Dari sini bisa diketahui bahwa orang yang membawa karakter juz 18 tidak banyak mengalami kendala untuk menyerap berbagai bentuk keilmuan kemudian mentransfernya kembali kepada orang lain. Boleh dibilang, kemampuan olah pikir atau intelektualitasnya tinggi.

Tetapi yang perlu diingat, jangkauan cahaya sangat terbatas dimana cahaya tidak bisa menembus sekat-sekat tertentu. Memang, dalam hal menerangi orang lain dalam arti memberi nasehat atau masukan kepada orang lain ialah ahlinya, namun justru terkadang ia mengalami kesulitan untuk menerangi dirinya sendiri.

Seorang juz 18 meiliki kelebihan dalam menyelami permasalah orang lain. Dengan kata lain, ia orang yang tepat untuk tempat curhat setiap permasalahan. ia menjadi seseorang yang gemar menolong.

Keberadaan surah An Nur juga membuat orang yang berjuz 18 ingin selalu mencari penjelasan tentang sesuatu di balik kehidupan ini, terutama yang bisa didapatkan secara spiritual atau lakon tertentu.

Ada sesuatu dalam dirinya yang mendorong agar keinginannya tersebut terakomodir dengan baik, jika tidak maka ia akan selalu merasa gelisah.

Namun jika keinginan di atas dapat tersalurkan dengan baik maka ia bisa menjadi seorang yang arif dan bijak dalam menyelesaikan persoalan lingkungannya.

 

Kalau saja kita rnau sedikit mengamati cahaya lilin atau lampu, maka kita akan menyaksikan bahwa area yang terdekat dengan cahaya tersebut yaitu ruang yang lurus sejajar dengannya tidak ikut terterangi oleh cahayanya. Begitulah kira-kira gambaran non psikis yang sering dialami oleh orang yang berjuz 18. Ia tidak bisa melihat kesalahan atau kelemahan yang ada pada dirinya.

 

Jumlah ayat dari surah An Nur adalah 64 Kalau kita subtitusikan kembali angka tersebut ke dalam urutan surah Al Qur’an.

Maka kita akan mendapatkan surah At-Taghaabun, yang berarti hari ditampakkan kesalahan-kesalahan.

 

Lazimnya, orang yang membawa karakter 18, jika ada orang yang berbuat salah depannya atau bahkan menyakitinya, ia akan bersikap "mencatat" atau "niteni" dalar bahasa jawanya.

 

Ketika tiba saatnya nanti, ia akan mengeluarkan semua catatannya tersebut sebagai senjata untuk melumpuhkan rivalnya, oleh karena itu jangan coba untuk membuat kesalahan yang sama dua kali di depannya. Sisi lain, ia sangat jeli melihat kesalahan oran lain.

 

Surah yang terakhir pada juz 18 adalah surah Al Furqan yang berarti pembeda. Hal itu merupakan pertanda bahwa orang yang berjuz 18 mempunyai keahlian untuk menjadi seorang penengah atau negosiator.

 

Ini terlepas dari pengaruh kombinasi yang cantik antara surah An Nur dengan Al Furqan.

 

Entah mengapa, ia merasa tidak betah denga keadaan yang kisruh dan tidak kondusif secara naluriah ia akan berusaha memberikan sumbangsih pemikiran atau apapun untuk menetralisir keadaan tersebut.

Dari Surah Al Furqan pula, ia adalah sosok yang normatif, karena ayat Al Furgan yang berada di juz 18 berjumlah 20 ayat. 'Ain 20 dimaknai sebagai aturan main, sehingga dalam memecahkan permasalahan yang terlihat adalah hitam dan putih, benar dan salah. Wajar, jika kesan kaku melekat padanya.

Sisi yang lain dari unsur Al Furqan yang mewarnai karakter juz 18 adalah pada sifatnya yang terlalu banyak pertimbangan sehingga terkadang lambat dalam mengambil keputusan, keraguan dalam bertindak seringkali melingkupinya,

Berdasarkan Tanda 'Ain

Berikut putaran 'ain dan angka di dalamnya ;

Ain 1

Angkanya adalah 1, 22 (target), 1. Dari kombinasi ketiga angka tersebut bisa diketahui bahwa orang yang membawa karakter juz 18 malas untuk berpikir jika tidak ada tujuannnya atau target tertentu yang bisa memberikan masukan positif buatnya.

Seperti sudah disinggung di atas, ia adalah orang yang banyak pertimbangan dalam menyelesaikan atau membuat keputusan, sehingga terkesan lamban. Karena 'ain 1 masih berhubungan dengan 'ain 18 yang berarti pertimbangan.

Selain itu, ain 35 juga berkaitan dengan ain 1, yang berarti ia akan lebih bersikap jaim (jaga image) dan menahan diri jika berada pada lingkungan yang belum dikenalnya dengan akrab.

'Ain 2

Angkanya adalah 2, 10 (perut), 2. Dari gabungan angka tersebut bisa disimpulkan bahwa orang yang berjuz 18 tergolong jell dalam melihat berbagai persolaan. ia juga mempunyai bakat untuk menganalisis sesuatu yang bermuara pada ditemukannya jalan keluar Cain 19). ia bisa menyikapi permasalahan dengan tenang karena keyakinannya akan hukum causalitas atau sebab akibat Cain 36)

'Ain 3

Angkanya adalah 3, 18 (pertimbangan, kesehatan), 3. Terlihat jelas, bahwa orang yang berjuz 18 memang penuh pertimbangan dengan terulangnya angka 18 di beberapa titik `ain. Sisi lainnya THT juga bisa menjadi kelebihannya dengan perkataanya yang mudah diterima dan dipercaya orang lain.

Tetapi hal itu juga bisa menjadi kekurangan baginya. ia merasa kesulitan mengungkapkan keinginannya. Secara fisik, ia mudah terkena gangguan penyakit yang berhubungan dengan organ THT.

Pertimbangannya selalu didasarkan pada aturan main atau norma yang berlaku di lingkungannya Cain 20) dan merupakan penerapan dari hasil analisannya terhadap permasalahan yang ia hadapi (ain 37).

'Ain 4

Angkanya adalah 4, 27 (usaha), 4. Biasanya ia selalu merencanakan segala sesuatu sebelum ia melaksanakannya. Jika ia anggap masih terdapat kekurangan, maka ia akan memikirkannya kembali ('ain 21) dengan memasukkan dan mengambil peluangpeluang untuk pengembangan ke dapan secara lebih baik (ain 38)

 

'Ain 5

Angkanya adalah 5 (tangan, penanganan), 5, 5.Orang yang berjuz 18 cenderung tidak suka banyak bicara. Baginya yang penting bekerja dulu. Bahkan untuk menyebut sifatnya yang satu ini, boleh dikatakan "pukul dulu, urusan belakangan".

ia juga terbiasa bekerja dengan sistem target, tak jarang karena terlalu asiknya "mengejar target" ia melupakan yang lain Cain 22). Hal itu ia lakukan jika apa yang ia kerjakan sesuai dengan minat atau keinginannya atau setidaknya ia menyukai pekerjaan tersebut (ain 39).

'Ain 6

Angkanya adalah 6 (syaraf, hukum), 26 (waktu, potensi), 6. Orang yang berjuz 18 memang sosok yang normative terutama dalam masalah waktu. ia terkadang merasa seolaholah waktu selalu mengejarnya sehingga

dalam mengerjakan sesuatu terkesan tergopoh-gopoh dan terburu-buru.

Tetapi dalam keadaan tertentu (jika hatinya merasa gundah dan tidak. enak) ia adalah orang yang tidak menghargai waktu, dalam arti ia bisa bersikap semaunya seakan-akan minta perhatian.

Tak jarang dalam meng-ungkapkan apa yang menjadi keinginannya, ia melakukan sesuatu yang spektakuler untuk menarik perhatian orang-orang di seke-lilingnya ('ain 23).

 

Berdasarkan Halaman

 

Taktis

Taktis bisa dipahami dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 1 sampai 6 pada juz 18. Total ayatnya adalah 112 yang merujuk pada surah Al Ikhlas.

Orang yang membawa karakter juz 18 tulus dam tidak perhitungan dalam membantu sesama, bahkan tak jarang karena ketulusannya, ia dimanfaatkan orang lain. Namun yang tidak boleh dilupakan, justru inilah ujian bagi seorang juz 18. Keikhlasan.

 

Negatif/positif

Negatif/positif bisa didapatkan dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pad halaman selanjutnya yaitu 7 sampai 13, berjumlah 65 ayat. Kalau kita subtitusikan pada urutan surah Al Qur’an maka kita akan mendapatkan surah At Talaq. Ketegasan orang yang berjuz 18 terlihat di sini.

Kolaborasi antara surah Al Kahfi (18), Al Furcian ( 25), dan At Talaq (65) menunjukkan campaur baurnya antara ketegasan (yang didasari oleh kearifan (al Mukminun) dan keras (yang didasari oleh emosi dan idealisme yang terlal tinggi). Tetapi ada sebuah surah yang berfungsi sebagai penetralisir yaitu An Nur.

Baginya, apa yang terlihat salah dimatanya, selamanya akan tetap salah. ia tidak perduli bila sebenarnya orang tersebut benar. Begitu juga sebaliknya. Bila surah ini yang dominan dalam diri juz 18, ia bisa menjadi seorang diktaktor tulen.

 

Jalan Keluar

Dengan menjumlahkan ayat yang terdapat pada halaman 14 dan 15 maka kita akan mendapatkan jalan keluar juz 18. Total ayatnya adalah 13 yaitu surah Ar Ra'du.

Ketika emosi dan ambisi orang membawa karakter juz 18 memuncak, maka bagaikan kilat dan petir yang menyambar kesana kemari, tak seorangpun bisa menghadapinya.

 

Surah ini juga bisa membuat orang yang berjuz 18 mempunyai kemauan yang keras untuk mewujudkan keinginannya.

Petir terjadi karena bertemunya energi positif dan negatif. Artinya, seorang juz 18 memiliki kegemaran berdiskusi sampai tingkat perdebatan.

Karena surah ini sebagai jalan keluar, maka bila seorang juz 18 memiliki masalah, hendaklah didiskusikan, bukan dipendam.

 

Dasar

Dan halaman yang terakhir, yaitu 16, kita bisa memahami dasar dari juz 18. Jumlah ayatnya adalah 12 yang kalau kita korelasikan ke dalam urutan surah adalah surah Yusuf. Yusuf adalah simbol kepolosan.

Begitu juga dengan orang yang berjuz 18, apa yang ia bicarakan dan lakukan adalah apa

adanya dan tidak dibuat-buat. Namun yang menjadi masalah adalah tempat dan waktu yang kadang tidak tepat untuk menunjukkan kepolosannya tersebut yang berakibat ia mudah ditipu.

Surah Yusuf juga merupakan simbol udara atau atmosfir. Wajar jika orang yang berjuz 18 mudah sekali bergaul dan membentuk dirinya sesuai tempat ia berada.

 

Kelemahan Fisik

Kelemahan fisik orang yang membawa karakter juz 18 terletak pada organ kepala, darah dan jantung. Selain itu juga pada hati atau lever dan mata.

Bagian tubuh yang lain yang rentan terkena gangguan kesehatan adalah bagian pantat dan paha kaki kanan.


Back To Index